Piliana, sebuah negeri Indah di Kaki Gunung Binaiya, Gunung tertinggi di Provinsi Maluku. Desa inilah yang terakhir dapat ditempuh dengan kendaraan sebelum mendaki Gunung Binaiya.
Dengan ijin dari Bapa Raja dan Bapa Pendeta, Carlos Titahena juga dibantu oleh ibu vikaris kakak Rince rumahenga, tim Heka Leka berkesempatan untuk tinggal selama 3 hari di desa indah ini.
Setelah sering mendengar cerita tentang Piliana baik dari kakak Stanley Ferdinandus maupun teman-teman penggerak
pendidikan lainnya, juga memberikan dukungan buku lewat Gerakan Maluku
Membaca, akhirnya kami berkesempatan belajar langsung dari masyarakat
adat suku Alune yang sangat ramah ini.
Om David Metcalf dan Tante Stephanie Brooks juga ikut bergabung karena ingin belajar lebih tentang
kehidupan masyarakat suku alune sejak turun dari Maraina, Manusela.
Om David merupakan penggagas terselenggaranya Indigenous Film Festival
yang pertama kalinya di Bali, sedangkan Tante Stephanie sendiri
merupakan seorang penulis buku Indonesia Hidden Treasure.
Mereka
sangat senang mendengar cerita Bapa Saniri Negeri juga Bapa Tua Adat
tentang sejarah negeri Piliana yang berasal dari kata Pilianika yang
berarti "akhirnya terang".
Bapa-bapa dan mama-mama di Piliana juga berkesempatan melihat foto dan film kehidupan masyarakat adat di Kalimantan dan Nusa Tenggara. Banyak kesamaan yang mereka temukan dan mereka juga ikut belajar bagaimana tradisi, budaya yang dipegang tetap mampu bertahan dan jadi poin penting ditengah modernitas jaman.
Senang sekali juga melihat semangat baca adik-adik dan melihat adanya
rumah baca yang sudah dibangun Bapa Raja untuk bisa dipakai anak-anak
belajar.
Terima Kasih banyak sudah berbagi bersama kami.
Terus bakubantu untuk Piliana yang lebih maju. Dan
Jangan lupa untuk selalu ingat sejarah, asal usul, budaya,dan juga jaga alam anugrah dari Pencipta.
Salam Maluku Cerdas.